A.
Pengertian
Stenografi
Stenografi berasal dari
bahasa yunani yang terdiri dari kata stenos yang beartisingkat dan graphein
bearti tulisan. Sehingga, stenografi memilaki arti tulisan singkat. Dalam
bahasa inggris sering disebut dengan shorthand, dengan kaata lain stenografi
atau steno bearti pula tulisan singkat sehingga menghasilkan tulisan yang
singkat atau pendek. Sedangkan, orang yang menulis steno disebut stenographer.
B.
Manfaat
Stenografi
Manfaat dari steganografi adalah merahasiakan atau
menyembunyikan keberadaan dari sebuah pesan tersembunyi atau sebuah informasi.
Dalam prakteknya, kebanyakan pesan disembunyikan dengan membuat perubahan tipis
terhadap data digital lain yang isinya tidak akan menarik perhatian dari penyerang
potensial, sebagai contoh sebuah gambar yang terlihat tidak berbahaya.
Perubahan ini bergantung pada kunci (sama pada kriptografi) dan pesan untuk
disembunyikan. Orang yang menerima gambar kemudian dapat menyimpulkan informasi
terselubung dengan cara mengganti kunci yang benar ke dalam algoritma yang
digunakan.
Stenografi dipelajari
dan dipergunakan oleh orang – orang berikut:
1. Wartawan,
untuk mencatat berita hasil mewawancari seseorang
2. Sekretaris,
untuk mencatat dikte atau perintah dari pimpinan atau direktur dan mencatat
berita/pesan melalui pesawat telepon
3. Notulen,
untuk mencatat hasil rapat/pertemu
1.
Abjad
Stenografi
Abjad adalah sistem penulisan yang menuliskan semua fonem, kecuali vokal. Hampir semua
tulisan-tulisan Semitik tergolong
abjad, misalkan abjad Fenisia, abjad Arab, abjad Ibrani, dan abjad Suryani. Bangsa Yunani yang mengadopsi abjad Fenisia menambahkan beberapa lambang vokal ke
dalam sistem tulisan mereka yang baru agar tidak terjadi ambiguitas. Sistem
tulisan itu disebut alfabet dan menurunkan alfabet Latin, Sirilik, dsb.
Dalam penggunaan bahasa Indonesia, namun, istilah abjad juga bisa merujuk kepada hurufAlfabet. Masing-masing huruf menggambarkan satu bunyi atau lebih, contoh huruf e dapat menggambarkan bunyi e dalam kata bebek, e dalam kata senang atau e dalam kata tega. Urutan abjad merupakan rangkaian huruf dari A hingga Z, terdiri dari 26huruf.
Dalam penggunaan bahasa Indonesia, namun, istilah abjad juga bisa merujuk kepada hurufAlfabet. Masing-masing huruf menggambarkan satu bunyi atau lebih, contoh huruf e dapat menggambarkan bunyi e dalam kata bebek, e dalam kata senang atau e dalam kata tega. Urutan abjad merupakan rangkaian huruf dari A hingga Z, terdiri dari 26huruf.
2. Huruf Konsonan atau Huruf Mati
-
Huruf
“B” penulisannya ditulis dari atas kebawah, ukurannya dua ruang
-
Huruf
“C” penulisannya ditulis dari atas kebawah, ukurannya dua ruang
-
Huruf
“D” penulisannya ditulis dari atas kebawah, ukurannya dua ruang
-
Huruf
“F” penulisannya ditulis dari atas kebawah, ukurannya tiga ruang
-
Huruf
“G” penulisannya ditulis dari atas kebawah, ukurannya dua ruang
-
Huruf
“H” penulisannya ditulis dari atas kebawah, ukurannya satu ruang
-
Huruf
“J” penulisannya ditulis dari atas kebawah, ukurannya dua ruang
-
Huruf
“L” penulisannya ditulis dari atas kebawah, ukurannya satu ruang
-
Huruf
“M” penulisannya ditulis dari atas kebawah, ukurannya satu ruang
-
Huruf
“N” penulisannya ditulis dari atas kebawah, ukurannya satu ruang
-
Huruf
“P” penulisannya ditulis dari atas kebawah, ukurannya dua ruang
-
Huruf
“Q” penulisannya ditulis dari atas kebawah, ukurannya dua ½ ruang
-
Huruf
“R” penulisannya ditulis dari atas kebawah, ukurannya satu ruang
-
Huruf
“S” penulisannya ditulis dari atas kebawah, ukurannya dua ruang
-
Huruf
“T” penulisannya ditulis dari atas kebawah, ukurannya dua ruang
-
Huruf
“V” penulisannya ditulis dari atas kebawah, ukurannya tiga ruang
-
Huruf
“W” penulisannya ditulis dari atas kebawah, ukurannya tiga ruang
-
Huruf
“X” penulisannya ditulis dari atas kebawah, ukurannya satu ruang
-
Huruf
“Y” penulisannya ditulis dari atas kebawah, ukurannya tiga ruang
-
Huruf
“Z” penulisannya ditulis dari atas kebawah, ukurannya tiga ruang
3. Huruf Vocal atau Huruf Hidup





4. Konsonan Rangkap
Gabungan
dua huruf konsonan ada 4 buah dalam bahasa Indonesia, yaitu : kh, ng, ny, dan
sy. Contoh : nyamuk, syarat, kumbang, khawatir, dan lain-lain.
5.
Penyelesaian penulisan berapa ruang/derjad
- Belajar pengenalan huruf. Dalam tingkat ini ruang buku tulis dibagi dalam 3 ruang dengan menggunakan pensil. Dianjurkan menggunakan buku yang 6 mm dan kalau dibagi 3 tiap ruang menjadi 2 mm. Untuk tahap ini dapat digunakan buku khusus untuk steno Karudeng yang sudah mempunyai ruang 2 mm. Hal ini disebabkan karena huruf-huruf steno sistem Karundeng ada empat macam ukuran, yaitu:
- Huruf yang tingginya 1 1/2 normal.
- Huruf yang tingginya 1 normal.
- Huruf yang tingginya 1/2 normal.
- Huruf yang mendatar pada garis.
- Huruf yang tingginya 1 normal.
- Huruf yang tingginya 1/2 normal.
- Huruf yang mendatar pada garis.
Dengan demikian huruf yang tingginya 1 ½
normal kalau ditulis pada buku tulis yang sudah dibagi-bagi tersebut ditulis
dalam 3 ruang, huruf yang 1 normal ditulis 2 ruang, dan yang ½ normal ditulis 1
ruang.
- Memperkecil tulisan. Tahap ini dimaksudkan untuk memperkecil tulisan dan mengurangi garis penolong, yaitu dengan jalan menghilangkan salah satu garis. Dalam hal ini ruang buku tulis tidak dibagi lagi 3 tetapi 2, jadi tiap ruang lebarnya 3 mm. dengan demikian pedoman menulisnya adalah sebagai berikut:
- Huruf yang tingginya 1 1/2 normal di tulis
1 1/2 ruang.
- Huruf yang tingginya 1 normal ditulis 1 ruang.
- Huruf yang tingginya 1/2 normal ditulis 1/2 ruang.
- Huruf yang tingginya 1 normal ditulis 1 ruang.
- Huruf yang tingginya 1/2 normal ditulis 1/2 ruang.
- Menulis tanpa garis penolong. Menulis tanpa garis penolong merupakan tujuan akhir menulis stenografi. Jadi menulisnya diperbolehkan pada buku tulis biasa yang ruang garisnya 7 mm atau 8 mm atau menggunakan buku khusus stenografi. Tahap ini bisa dilakukan bila sampai pada tingkat kecepatan
Lampiran : Stenografi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar